Selasa, 22 November 2011

Perbedaan Internet, Intranet, Ekstranet, dan Ethernet

Perbedaan Internet, Intranet, Ekstranet, dan Ethernet 

Perbedaan Internet, Intranet, Ekstranet, dan EthernetJika anda sudah mengetahui hal ini sebaiknya anda tidak perlu meneruskan . Post ini ditujukan bagi teman-teman yang belum tahu tentang perbedaan hal-hal diatas, dan yang mau tau.


1. Internet (Interconnected Network)
Aneh memang jika anda tidak tahu apa itu internet, namun tidak aneh jika anda tidak tau arti internet dalam bahasa formal nya :p
*Internet adalah koneksi jaringan komputer global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia meskipun berbeda mesin dan sistem operasi. Teknologi komunikasi datanya terdiri dari berbagai model dan platform, namun dapat saling terhubung dengan protokol TCP/IP dan aplikasi berbasis web.
*Internet merupakan suatu jaringan telekomunikasi yang sangat luas meliputi seluruh dunia. Jaringan ini memungkinkan terjadinya komunikasi data antar berbagai tempat di dunia.

2. Intranet (Intra Network)
Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan/kantor, dengan aplikasi berbasis web dan teknologi komunikasi data seperti internet. Bahkan warung internet (warnet) pun dapat dikategorikan sebagai intranet.
Sebetulnya sebuah intranet tidak perlu sambungan luar ke internet untuk berfungsi secara benar, intranet menggunakan semua protokol TCP/IP dan aplikasi-nya sehingga kita memiliki “private” network atau jaringan internal.
Misalnya jaringan komunikasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran data antara cabang dan kantor pusat Bank Mandiri. Pihak lain (publik) tidak dapat mengakses situs, data atau aplikasi yang dishare atau dipublish di jaringan intranet ini.

3. EkstranetSedangkan ekstranet merupakan jaringan komunikasi antar dua atau lebih institusi (perusahaan) untuk kepentingan bisnis tertentu. Komunikasi data menggunakan jaringan yang sama dengan internet, namun bersifat tertutup sehingga hanya yang berkepentingan saja yang dapat terhubung. Teknologinya menggunakan apa yang kita kenal dengan istilah VPN (Virtual Private Network). Misalnya jaringan komunikasi antara perusahaan manufatur dengan perusahaan supplier
sumber : O’brien, 2007, “Introduction to Information Systems”, McGrawHillBisa dibilang ekstranet adalah keadaan dimana sebuah bada usaha/bisnis/ perusahaan yang mengekspose sebagian dari interal jaringannya ke komunitas luar. Biasanya tidak semua isi intranet dikeluarkan ke publik untuk menjadikan intranet sebagai ekstranet. Badan usaha atau perusahaan yang memiliki jaringan internal tersebut biasanya memblokir akses ke intranet mereka melalui router dan meletakkan firewall.Firewall adalah sebuah perangkat lunak/perangkat keras yang mengatur akses seseorang ke dalam intranet atau akses user di dalam jaringan lokal ke jaringan di luar.Proteksi bisa dilakukan dengan berbagai parameter jaringan, apakah itu dari aplikasi, IP adress, nomor port, dll. Jika firewall diaktifkan maka akses dapat dikontrol sehingga kita hanya dapat mengakses sebagian saja dari intranet perusahaan tersebut.

4. Ethernet
Sedangkan ethernet konsepnya sangat berbeda dengan ketiga konsep diatas. Ethernet adalah hardware. Hardware berupa card yang dipasang pada komputer agar komputer bisa terhubung dengan jaringan atau kabel LAN ( twisted pair wire). Jjadi ethernet merupakan salah satu alat (media komunikasi) yang dipasang di dalam CPU pada PCI slot. Ini berfungsi untuk menghubungkan kabel dalam jaringan dan  memungkinkan terjadi koneksi internet, intranet, atau ekstranet. Walaupun biasanya digunakan untuk jaringan LANdari wikipedia :
Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyaluntuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe danDavid Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972.

SDLC (System development life cycle)

SDLC (System development life cycle)




a. Definisi system (System definition)Definisi cakupan adalah tahap pertama dalam pengembangan sistem. Pada tahap ini dikaji apakah sistem yang akan dibangun cukup bernilai atau bermanfaat. Jika sistem memang penting untuk dibangun, selanjutnya ditentukan ukuran dan batasan proyek, visi proyek, limitasi atau batasan yang dihadapi, partisipan proyek yang diperlukan, dan juga anggaran dan waktu yang tersedia. Pada tahap ini melibatkan partisipan yang meliputi Pemilik sistem (sistem owner),Manajer proyek (Project manager), dan Analis sistem (System analys). Ada beberapa hal yang dapat memicu keinginan untuk membangun system informasi, yakni adanya permasalahan (problem), mencari peluang (opportunity), dan adanya perintah (directive). Pada tahap ini partisipan akan membangun kesepahaman yang dituangkan dalam dokumen problem statement dan scope statement. Dokumen ini akan menjelaskan permasalahan dan cakupan permasalahan yang akan diatasi dengan adanya sistem informasi serta identifikasi kendala yang dihadapi seperti anggaran yang tersedia, waktu yang dibutuhkan, SDM yang tersedia atau yang tidak tersedia, aturan-aturan bisnis, dan standar teknologi. Dengan dokumen ini maka akan dapat mengendalikan scope creep baik terhadap anggaran maupun waktu pengembangan.b. Analisa permasalahan (Problem analysis)Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap sistem yang ada, tanpa memperhatikan apakah sistem tersebut menggunakan teknologi informasi atau tidak. Dengan mempelajari sistem yang ada dan menganalisa temuan-temuan yang diperoleh maka akan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada team mengenai permasalahan yang memicu adanya proyek ini. Hal penting yang harusdiperhatikan analis sistem bahwa keuntungan yang diperoleh dari pemecahan sistem ini harus melebihi biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem. Partisipan yang terlibat pada tahap ini meliputi Pemilik sistem, Pengguna system Sistem user), Manajer proyek, dan Analis sistem.Dokumen yang dihasilkan pada tahap ini adalah system improvement objectives yang diperoleh setelah memahami proses bisnis. Dokumen ini menjelaskan kriteria bisnis dimana sistem baru yang dibangun ini akan dievaluasi, bukan menjelaskan input, output, atau proses dari sistem tersebut. Misalnya, besarnya pengurangan waktu proses antar bagian. Sasaran-sasaran peningkatan yang akan dihasilkan oleh sistem disampaikan kepada Pemilik maupun pengguna sistem tertulis maupun lisan. Dokumentasi sistem yang ada (sering disebut ‘as-is business model’) biasa disertai gambaran ketidakefisienan, bottleneck, atau permasalahan lain yang terkait dengan proses bisnis.Pemilik sistem setelah mereview hasil-hasil temuan bisa jadi menerima atau menolak sasaran peningkatan sistem yang direkomendasikan. Sehingga, akhir dari tahap ini adalah salah satu dari hal-hal berikut :- proyek dibatalkan jika permasalahan dianggap kurang bernilai untuk dipecahkan.- Proyek disetujui untuk dilajutkan pada tahap berikutnya.- Cakupan proyek dikurangi atau ditambah (dengan perubahan anggaran dan jadwal) dan proyek dilanjutkan ke tahap berikutnya.c. Analisa kebutuhan (Requirement analysis)Analisa kebutuhan merupakan tahap penting dalam pengembangan sistem. Kesalahan atau kelalaian dalam analisa kebutuhan ini berakibat pada ketidakpuasan pengguna terhadap sistem yang dihasilkan, sehingga memerlukan modifikasi yang membutuhkan waktu dan biaya tersendiri. Adapun partisipan yang terlibat dalam tahap ini meliputi Pengguna sistem, Analis sistem, dan Manajer proyek. Sedangkan Perancang sistem belum dilibatkan untuk menghindari atensi yang terlalu dini untuk solusi teknologi.Dokumen yang dihasilkan pada tahap ini adalah Business Requirement Statement. Dokumen ini mengupas kebutuhan pengguna dan tingkat Prioritasnya.d. Rancangan logis (Logical design)Tahapan rancangan logis adalah menterjemahkan kebutuhan bisnis kedalam system model dalam bentuk gambar. Contoh umum dari system model adalah Data Flow Diagram (DFD) atau untuk sekarang bisa menggunakan UML. Istilah rancangan logis diinterpretasikan sebagai technology independent, yakni tidak terikat teknologi tertentu. Ini berarti bahwa system model menggambarkan sistem yang tidak terikat oleh solusi teknologi tertentu. Ia bisa diimplementasikan dengan teknologi sesuai pertimbangan kita.e. Analisa keputusan (Decision analysis)Analisa keputusan merupakan tahapan transisi dari analisa yang konsentrasi pada pengguna sistem dengan masalah bisnisnya ke rancangan system yang konsentrasi ke perancang sistem dan pembangun sistem. Perancang sebagai ahli teknis untuk teknologi tertentu, mulai memainkan peranannya dalam tahap ini bersama-sama dengan pengguna sistem dan analis sistem. Keputusan yang dibuat pada tahap ini memperhatikan teknologi yang akan digunakan sebagai bagian dari arsitektur aplikasi.Semua kegiatan analisa, dituangkan dalam dokumentasi yang disebut System Proposal, dokumentasi yang harus dihasilkan pada tahap ini. Dokumentasi ini biasanya dilengkapi juga dengan Application Architecture. Ada beberapa kemungkinan tanggapan dari Pemilik sistem terhadap system proposal ini, yaitu :- Menyetujui dan mendanai proposal sistem untuk dilanjutkan ke tahap perancangan dan konstruksi (termasuk kemungkinan memodifikasi anggaran dan penjadwalan jika merubah cakupan secara signifikan).- Menyetujui dan mendanai satu dari alternatif solusi kandidat.- Menolak semua solusi kandidat dan membatalkan proyek atau kembali dengan rekomendasi baru.Bentuk lain dari proposal system adalah Request For Systsem Proposal (RFP). RFP dibutuhkan sebagai rekomendasi pembelian perangkat keras ataupun perangkat lunak sebagai solusi yang dipilih. Jadi ini berlawanan dengan sistem yang dibangun sendiri (in-house).
f. Perancangan fisik (Phisical design) dan integrasiKegiatan perancangan sistem baru mengacu pada system proposal yang dihasilkan pada tahap analisa keputusan. Kegunaan dari rancangan fisik system ini adalah untuk mentransformasikan kebutuhan bisnis ( yang digambarkan dalam logical system model) ke dalam Phisical Design Spesification yang selanjutnya akan diguakan sebagai panduan dalam membangun sistem. Pada tahap ini akan diurai secara lebih detil mengenai teknologi yang akan digunakan pada sistem baru nanti. Perancangan fisik ini dibatasi oleharchitectural model yang sudah disetujui pada tahapan sebelumnya. Perancangan juga memerlukan ketaatan pada standard perancangan teknis internal untuk menjamin kelengkapan, usabilitas, reliabilitas, performa, dan kualitas.G. Instalasi dan penyerahan (Installation and delivery)Setelah sistem selesai dibangun dan sudah melewati pengujian maka pengguna sistem akan meninggalkan cara bisnis yang selama ini diterapkan. Analis sistem harus menyiapkan proses transisi yang halus dari sistem lama ke sistem baru dan membantu dan mendampingi pengguna dalam memulai pengunaan sistem baru ini.Functional system yang dihasilkan pada tahap konstruksi dan pengujian adalah masukan kunci untuk tahap instalasi dan penyerahan. Yang dihasilkan pada tahap ini adalah Operational system. Pengembang sistem menginstal system dari lingkungan pengembangannya ke lingkungan operasioal. Analis system harus melatih pengguna, membuat petunjuk pengoperasian, mengkonversi file dan database yang digunakan saat ini ke dalam database yang baru, dan menjalankan pengujian akhir sistem.Untuk dapat melaksanakan transisi secara halus kedalam sistem baru, rencana konversi harus dipersiapkan. Rencana konversi ini bisa dengan cara menggantikan sistem lama dengan sistem baru dalam periode waktu tertentu, atau menjalankan sistem lama dan sistem baru secara paralel hingga sistem baru dipastikan diterima untuk menggantikan sistem lama.Tahap instalasi dan penyerahan juga mencakup pelatihan individu yang akan menggunakan sistem dan pengembangan dokumentasi untuk membantu pengguna sistem. Tahap implementasi biasanya mencakup beberapa bentuk ‘post-audit review’ untuk mengukur keberhasilan proyek sistem secara lengkap.

Rabu, 12 Oktober 2011

pengertian dan penjelasan E-commerce

pengertian dan penjelasan E-commerce

understanding or explanation of E-commerce

Pengertian E-Commerce
 
Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “e-commerce is a part of e-business”.
Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’. Perlu digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka.
Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu:
Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses.
Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan/perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet.
Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.
Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa e-commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:
· Electronic Markets (EMs).
EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
· Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial.
Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”.
EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.
EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
· Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan
dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.
Karakteristik E-Commerce.
Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
Transaksi tanpa batas
Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.
Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.
Produk digital dan non digital
Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.
Produk barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.
Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi, dan berkoordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi geografis yang berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce.
Secara umum e-commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu; Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis, sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer
Dalam Business to Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka untuk publik, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server. Dalam kajian ini, untuk selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to
Customer.
Mekanisme E-Commerce.
Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen
elektronik (digital document).
Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi yaitu :
Kontrak melalui chatting dan video conference;
Kontrak melalui e-mail;
Kontrak melalui web atau situs.
Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis seperti telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah tulisan atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-masing.
Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung pihak yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak dengan menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer atau monitor televisi.
Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat populer karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia layanan e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai subscriber pada server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang atau
kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail.
Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan penerimaannya dilakukan melalui e-mail.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
* E-mail dan Messaging
* Content Management Systems
* Dokumen, spreadsheet, database
* Akunting dan sistem keuangan
* Informasi pengiriman dan pemesanan
* Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
* Sistem pembayaran domestik dan internasional
* Newsgroup
* On-line Shopping
* Conferencing
* Online Banking
Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, dll.